Paraben merupakan bentuk ester dari p-hydroxybenzoic acid yang dalam aplikasinya pada kosmetik biasanya berupa methylparaben, propylparaben, dan butylparaben. Zat ini hampir dapat di temukan di kebanyakan produk kosmetik dan berfungsi untuk melindungi produk tersebut dari aktivitas bakteri. Selain itu, paraben juga dapat melindungi si pemakai produk agar tidak terkena bakteri yang mungkin terdapat dalam produk dan menjaga keutuhan produk itu sendiri.

Sebenarnya paraben tidak hanya terkandung dalam kosmetik saja, tapi beragam produk seperti obat, pasta gigi, bahkan makanan. Hanya saja untuk memasukkan paraben ke dalam setiap produk, produk tersebut haruslah lolos tes keamanan dari badan pengawas obat dan makanan. FDA (Federal Food, Drug, and Cosmetics) memperbolehkan penggunaan paraben dengan beberapa syarat tertentu. Salah satunya adalah untuk memenuhi batas aman penggunaan yang di tetapkan, yaitu tidak lebih dari 25% sedangkan paraben yang terkandung pada kosmetik biasanya hanya berkisar antara 0,01% hingga 0,3% saja.

Pada 14 November 2013, Cosmetic Ingredient Review (CIR) menjelaskan secara terbuka terkait penggunaan paraben. Bahwa sebenarnya paraben aman di gunakan apabila produsen mematuhi batas kadar dalam produk dan tidak ada petunjuk signifikan yang berhasil membuktikan bahwa paraben dapat menyebabkan atau mempengaruhi pembentukan sel kanker. Aktivitas hormon estrogen lah yang justru bertanggung jawab atas pembentukan sel kanker pada payudara.Sekalipun paraben dapat dikenali aktivitasnya mirip seperti estrogen, namun dibuktikan bahwa ia tidak memberikan pengaruh pada pembentukan sel kanker. Hanya aktivitas estrogen alami saja yang memicu pembentukan sel kanker.

Kesimpulannya, paraben aman untuk di gunakan pada kedar tertentu dan apabila tidak di gunakan secara berlebihan. tentu saja, produk berparaben tetap harus lolos uji coba sehingga tidak membahayakan konsumen.

#Paraben #Kosmetik #Bakteri #Aman #Cosmekita

Facebook : Cosmekita

Twitter : @Cosmekita

Instagram : cosmekita

WEB : www.cosmekita.com