Sahabat Cosmekita,
Sekarang ini mungkin masih belum dilegal-kan mengenai “pemerikasaan kesehatan sebelum nikah”, padahal sebenarnya, Pre-Marital Check Up itu pentinggg banget untuk mengetahui kesehatan kita dan calon pasangan kita.
Banyak yang berpikir bahan Pre-Marital Check Up
hanya akan membuat bubar calon pasangan, padahal sebenarnya justru pada
tahap ini lah pasangan akan saling mengetahui kekurangan atau masalah
pada kesehatan lawan jenisnya. Dan fungsi Pre-Marital Check Up ini
sendiri adalah untuk mendapat pertolongan medis sebelum berumah tangga
juga membimbing mereka dalam mengubah pola hidup yang lebih sehat.
Dalam Pre-Marital Check Up
ini sendiri, tidak hanya dilakukan cek kesehatan secara fisik, tetapi
juga psikis mereka. Nah ladies, think twice and be smart ya sebelum
menikah, coba diskusikan dengan si-dia untuk melakukan Pre-Marital Check
Up agar kalian tidak saling menuduh tuding jika terjadi hal yang tidak
di-inginkan.
Berikut penjelasan mengenai Pre-Marital Check Up :
Program Pre-Marital Screening
Pre-Marital
Screening atau Pre-Marital Check Up terdiri atas beberapa kelompok tes
yang dirancang untuk mengidentifikasi adanya masalah kesehatan saat ini
atau masalah kesehatan yang akan muncul di kemudian hari saat pasangan
hamil dan memiliki anak. Rangkaian pemeriksaan kesehatan tersebut adalah
sebagai berikut
Pertama, pemeriksaan kesehatan secara umum
Pemeriksaan kesehatan umum ini terdiri dari :
1. Pemeriksaan fisik / klinis lengkap
Di
antara manfaat pemeriksaan fisik lengkap adalah untuk mengetahui status
tekanan darah seseorang. Tekanan darah yang normal adalah salah satu
kunci kesehatan. Tekanan darah tinggi atau hipertensi berbahaya saat
perempuan hamil, karena dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat.
Pemeriksaan
fisik juga bisa mendeteksi gejala obesitas, karena obesitas dapat
mempengaruhi tingkat kesuburan. Obesitas selama kehamilan dapat
menyebabkan munculnya beberapa resiko seperti diabetes, pre-eklampsia,
infeksi saluran kemih, sulit untuk melahirkan tepat waktu, juga
meningkatkan resiko keguguran dan kesulitan saat melahirkan.
2. Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan
darah rutin ini meliputi kadar hemoglobin (hb), hematokrit, sel darah
putih (leukosit) dan faktor pembekuan darah (trombosit). Para calon ibu
perlu mengetahui kadar hb-nya untuk mendeteksi gejala anemia, juga perlu
mengetahui adanya ganguan faktor pembekuan darah. Dari hasil
pemeriksaan darah dapat diketahui kondisi kadar kolesterol tinggi yang
meningkatkan resiko penyakit jantung koroner dan stroke.
Pemeriksaan
gula darah yang dilakukan sewaktu puasa dan tidak puasa, dapat
mengetahui adanya diabetes mellitus, atau adanya kelainan yang dapat
berkembang menjadi diabetes mellitus, seperti intoleransi glukosa. Ibu
hamil yang menderita diabetes tidak terkontrol dapat mengalami beberapa
masalah seperti janin yang tidak sempurna atau cacat, hipertensi,
hydramnions atau meningkatnya cairan ketuban, meningkatkan resiko
kelahiran prematur, serta macrosomia –yaitu bayi menerima kadar glukosa
yang tinggi dari Ibu saat kehamilan sehingga janin tumbuh sangat besar.
3. Golongan darah dan rhesus
Rhesus
adalah sebuah penggolongan atas ada atau tiadanya substansi antigen-D
pada darah. Rhesus positif berarti ditemukan antigen-D dalam darah dan
rhesus negatif berarti tidak ada antigen-D. Kebanyakan warga bangsa Asia
memiliki rhesus positif (+), sedangkan kebanyakan warga bangsa Eropa
memiliki negatif (-). Banyak pasangan suami istri tidak mengetahui
rhesus darah pasangan masing-masing. Padahal, jika rhesus mereka
bersilangan, bisa mempengaruhi kualitas keturunan. Jika seorang
perempuan (rhesus negatif) menikah dengan laki-laki (rhesus positif),
bayi pertamanya memiliki kemungkinan untuk memiliki rhesus negatif atau
positif.
Jika
bayi mempunyai rhesus negatif, tidak ada masalah. Tetapi, jika bayi
memiliki rhesus positif, masalah mungkin timbul pada kehamilan
berikutnya. Bila ternyata kehamilan yang kedua merupakan janin yang
memiliki rhesus positif, kehamilan ini berbahaya. Karena antibodi
antirhesus dari ibu dapat memasuki sel darah merah janin. Sebaliknya,
tidak masalah jika perempuan memiliki rhesus positif dan lelaki rhesus
negatif.
Apabila
ibu bergolongan darah O sedangkan bayi bukan bergolongan darah O adalah
salah satu faktor resiko jaundice atau kuning pada bayi (ABO
Incompatibility). Bila diketahui janin memiliki rhesus positif (+)
sedangkan ibu memiliki rhesus negatif (-), akan menimbulkan
inkompatibilitas rhesus yang bisa mengakibatkan kematian pada janin.
Dengan mengatahui rhesus sebelum hamil, dokter dapat segera
mengatasinya.
4. Urinalisis lengkap
Pemeriksaan
urin penting dilakukan agar bisa diketahui adanya infeksi saluran kemih
(ISK) dan adanya kondisi darah, protein, dan lain-lain yang menunjukkan
adanya penyakit tententu. Penyakit ISK saat kehamilan beresiko baik
bagi ibu maupun bayi, seperti kelahiran prematur, berat janin yang
rendah, bahkan resiko kematian saat persalinan.
Kedua, pemeriksaan penyakit hereditas
Yang
dimaksud dengan penyakit hereditas adalah yang diturunkan dari
orangtua. Calon pengantin harus memiliki pemahaman bahwa bila orangtua
atau garis keturunannya mengidap penyakit genetik, maka anak yang akan
lahir nanti bisa beresiko mengidap penyakit yang sama. Pemeriksaan ini
meliputi:
1. Thalasemia
Thalasemia
adalah salah satu penyakit kelainan darah. Penderita penyakit ini tidak
mampu memproduksi hemoglobin yang normal. Thalasemia telah menjadi
salah satu isu kesehatan di Indonesia karena 3 – 10 % populasi di
Indonesia adalah carrier atau pembawa gen thalasemia beta, dan 2,6 - 11 %
adalah pembawa gen thalasemia alfa.
Jika
diasumsikan terdapat 5% saja carrier dan angka kelahiran 23 per mil
dari total populasi 240 juta jiwa di Indonesia, maka diperkirakan
terdapat 3.000 bayi penderita thalassemia setiap tahunnya. Saat ini
paling tidak tercatat 5.000 pasien thalasemia di Indonesia dan
diperkirakan angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah
penderita thalasemia di Indonesia yang tidak terdata.
Talasemia
mayor merupakan jenis talasemia yang disebabkan “sifat” darah yang
dibawa kedua orang tua. Penyakit ini membuat seseorang menjadi
tergantung pada transfusi darah dan kesempatan hidupnya terbatas. Di
sisi lain, talasemia minor tidak menyebabkan gejala berat dan
penderitanya dapat hidup normal, tapi ia tetap membawa “sifat” penyakit
talasemia dalam tubuhnya. Jika kedua orang tua mengidap talasemia minor,
25 % kemungkinan anaknya akan mengidap talasemia mayor, 50 % akan
mengidap talasemia minor, dan 25 % akan normal.
Jika
hanya salah satu orang tua mengidap talasemia minor, 50 % kemungkinan
si anak akan mengidap talasemia minor dan 50 % akan normal. Rumus
penurunan talasemia berlaku juga pada penyakit hemofilia dan albino.
Dengan pengecekan darah, kita dapat memprediksi kemungkinan yang akan
muncul dan mencegah hal yang tidak kita inginkan.
2. Hemofilia
Darah
pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya
secara normal. Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia
tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal. Penderita hemofilia
lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya.
3. Sickle Cell Disease
Sickle
Cell Disease (SCD) disebut juga penyakit sel sabit, merupakan penyakit
kelainan sel darah merah yang mudah pecah sehingga menyebabkan anemia.
Secara statistik penyakit ini lebih banyak ditemukan pada ras Afrika,
Timur Tengah dan beberapa kasus di Asia, terutama India.
Ketiga, pemeriksaan penyakit menular
Beberapa penyakit menular bisa terdeteksi melalui pemeriksaan pranikah, di antaranya adalah:
1. HIV, Hepatitis B (HBV) dan Hepatitis C (HCV)
Menurut
data WHO, saat ini terdapat 4,1 juta jiwa di dunia yang terinfeksi HIV,
dimana 95% diantaranya berada di negara berkembang seperti sub-sahara
Afrika dan Asia Tenggara. Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan RI,
pada tahun 2012 ditemukan 21.511 penderita HIV, dan jumlah ini jauh
lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Untuk penderita Hepatitis B
saat ini diperkirakan sebanyak 1,8 milyar manusia di dunia, dengan 350
juta jiwa sudah mengalami infeksi kronis; dan diperkirakan 170 juta jiwa
di dunia terinfeksi virus Hepatitis C.
Penyakit
HIV, Hepatitis B dan C adalah penyakit yang mengancam jiwa manusia.
Infeksi virus ini dapat ditularkan melalui darah, hubungan seksual dan
cairan tubuh. Penularan HIV juga bisa melalui transfusi darah dan
transplantasi organ tubuh. Sedangkan penularan virus Hepatitis B dan C
rentan terjadi pada pemakai obat-obatan terlarang melalui jarum suntik.
Pemeriksaan tiga jenis penyakit infeksi ini sangat penting karena
virus-virus ini dapat ‘diam’ atau ‘tidur’ dalam jangka waktu yang lama
tanpa menunjukkan gejala apapun. Menikah dengan seseorang yang membawa
virus ini beresiko membahayakan pasangan dan juga calon bayi.
Jika
seorang laki-laki mengidap hepatitis B dan akan menikah, calon istrinya
harus memiliki kekebalan terhadap penyakit ini. Caranya adalah dengan
mendapatkan imunisasi hepatitis B.
Inilah manfaat pemeriksaan kesehatan
pranikah.
2. TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex Virus)
Tes
TORCH berfungsi untuk menguji adanya infeksi penyakit yang bisa
menyebabkan gangguan pada kesuburan laki-laki maupun perempuan. Tubuh
yang terinfeksi TORCH dapat mengakibatkan cacat atau gangguan janin
dalam kandungan. Infeksi TORCH saat kehamilan dapat menyebabkan
keguguran, bayi lahir prematur, atau bahkan kelainan bawaan pada bayi.
3. Venereal Disease Screen (pemeriksaan untuk penyakit syphilis) dan IMS
Pemeriksaan
untuk penyakit syphilis dan penyakit-penyakit lain yang ditularkan
melalui hubungan seksual —sexually transmitted infections (STI), infeksi
saluran reproduksi (ISR) atau infeksi menular seksual (IMS)— selain
dapat mendeteksi adanya penyakit tersebut, juga sekaligus bisa melakukan
pengobatan sekaligus mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Penyakit
seperti chlamydia, gonorrhea, dan HPV atau Human papillomavirus,
herpes, penyakit ini semua dapat menimbulkan masalah kesuburan dan
masalah saat kehamilan. Jika salah satu calon pengantin atau keduanya
menderita ISR/IMS/STI, sebelum menikah ia harus berobat dulu sampai
sembuh.
Sebuah
survei yang dilakukan Durex, mengungkapkan fakta bahwa 21 % masyarakat
Indonesia tidak mengetahui apakah pasangan mereka pernah mengidap
infeksi menular seksual (IMS) atau tidak. Sekitar 27 % laki-laki tidak
mengetahui bahwa pasangan mereka pernah menderita IMS dan hanya 13 %
perempuan yang tidak mengetahui bahwa pasangannya pernah mengidap IMS.
Keempat, pemeriksaan yang berhubungan dengan organ reproduksi dan kesuburan
Pemeriksaan
kesehatan yang berhubungan dengan organ reproduksi dan kesuburan ini
dilakukan baik untuk laki-laki maupun untuk perempuan.
1. Untuk perempuan
Pemeriksaan
untuk perempuan meliputi USG, agar diketahui kondisi rahim, saluran
telur dan indung telur. Pemeriksaan lebih lanjut seperti HSG
(Hysterosalpingogram) untuk mengetahui kondisi tuba falopii dan adakah
sumbatan akibat kista, polip endometrium, tumor fibroid, dan lain-lain.
Pemeriksaan
selanjutnya diperlukan untuk perempuan yang siklus haidnya tidak
teratur atau sebaliknya berlebihan. Hormon yang diperiksa misalnya
hormon FSH (follicle stimulating hormone), LH (lutenizing hormone) dan
Estradiol (hormone estrogen).
Selain
dilakukan pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan penis, skrotum, prostat
juga dilakukan pemeriksaan hormon FSH yang berperan dalam proses
pembentukan sperma serta kadar hormon testosteron. Dapat dilakukan juga
analisis semen dan sperma.
Kelima, pemeriksaan tambahan
Selain berbagai jenis pemeriksaan di atas, diperlukan juga beberapa pemeriksaan dan tindakan kesehatan lainnya, seperti :
1. Alergi
Salah
satu yang sering terlewatkan adalah alergi. Alergi adalah sistem
kekebalan tubuh yang bereaksi di luar normal terhadap beberapa substansi
(alergen) yang tidak berbahaya bagi sebagian besar manusia.
Kecenderungan seseorang memiliki alergi adalah karena faktor keturunan,
walaupun tidak selalu orang tua yang memiliki bakat alergi akan
menurunkannya kepada anak-anaknya. Penting untuk membuat daftar hal-hal
yang memicu alergi dari kedua pasangan terutama bila pasangan ada yang
pernah mengalami reaksi anafilaksis yang dapat menyebabkan kematian.
2. Vaksinasi Dewasa
Vaksin
yang berkaitan langsung dengan kehamilan adalah vaksin hepatitis B,
tetanus, MMR (Measles, Mumps, Rubella), varisela (cacar air), influenza,
serta vaksin dewasa lainnya sesuai jadwal imunisasi yang dikeluarkan
oleh petugas Satgas Imunisasi Dewasa.
Keenam, pemeriksaan kesehatan untuk ibu dan calon ibu
Selain
pemeriksaan di atas, ada lima pemeriksaan yang juga direkomendasikan
untuk dilakukan oleh calon pengantin perempuan karena mereka akan
menjadi calon ibu, juga penting dilakukan oleh para ibu yang sudah
memiliki anak, yaitu:
1. Pemeriksaan periodontal
Pemeriksaan
ini meliputi pembersihan rutin dan pemeriksaan gusi untuk menjaga gigi
dan gusi agar tetap sehat dan bebas dari infeksi serta penyakit. Bagian
yang diperiksa adalah sambungan antara gusi dan gigi serta kemungkinan
adanya peradangan di sekitar gusi.
Hal
ini menjadi penting karena perempuan yang memiliki penyakit gusi
berisiko 7 kali lipat lebih tinggi melahirkan prematur. Selain itu pada
ibu hamil lebih rentan mengalami peradangan gusi akibat adanya perubahan
hormon. Karenanya ibu hamil harus lebih sering memeriksakan diri ke
dokter yaitu setiap 3-4 bulan sekali, terutama jika sering mengalami
gusi berdarah.
2. Pemeriksaan thyroid stimulating hormone (TSH)
Pemeriksaan
ini akan menunjukkan apakah kadar hormon tiroid seseorang kurang aktif
(hipotiroid) atau justru terlalu aktif (hipertiroid). Karena kadar
hormon ini bisa mempengaruhi kesehatan perempuan. Pemeriksaan ini
penting karena gangguan tiroid dapat mengganggu kesempatan seseorang
untuk hamil, misalnya perempuan yang mengalami hipotiroid akan terganggu
proses ovulasinya sedangkan hipertiroid bisa meningkatkan risiko
keguguran atau kelahiran prematur.
3. Pemeriksaan hitung darah lengkap (complete blood count/CBC)
Pemeriksaan
ini dilakukan untuk mengevaluasi seberapa baik sumsum tulang belakang
dan sistem kekebalan tubuh bekerja. Jika sel darah putihnya tinggi, hal
ini menunjukkan adanya infeksi. Jika kadar hemoglobin rendah,
menunjukkan adanya anemia, dan jika kadar platelet rendah menunjukkan
adanya masalah dalam pembekuan darah.
Setelah
seseorang perempuan memiliki anak, cenderung memiliki periode
menstruasi yang berat sehingga membuat seseorang rentan terhadap anemia.
Selain itu untuk mengetahui apakah ada gangguan dalam jumlah komponen
darahnya.
Pap smear dilakukan
untuk mendeteksi perubahan prakanker atau kanker pada leher rahim.
Biasanya dokter akan mengambil sedikit sampel cairan di leher rahim dan
memeriksakannya di laboratorium. Pemeriksaan ini penting dilakukan oleh
perempuan yang sudah menikah. Deteksi dini bisa menjegah kondisi yang
lebih serius seperti kanker leher rahim.
5. Pemeriksaan kepadatan mineral tulang
Pemeriksaan
ini dilakukan untuk mengetahui kepadatan mineral tulang yang dapat
memicu osteoporosis. Kondisi ini terjadi saat tulang mulai tipis dan
lemah. Untuk memeriksanya biasanya digunakan mesin yang disebut dengan
dual energy photon absorptiometer (DEXA). Pemeriksaan ini lebih penting
lagi untuk dilakukan bagi perempuan yang memiliki riwayat osteoporosis,
atau mengkonsumsi obat tiroid dan steroid.
Masalah
bisa bertambah parah saat seorang ibu menyusui. Jika ia tidak
mendapatkan kalsium yang cukup, maka tubuh akan mengambilnya dari tulang
dan diberikan pada bayi. Karenanya penting untuk mengetahui apakah
kepadatan mineral tulangnya masih baik atau sudah berkurang.
Enam Bulan Sebelum Menikah
Kapan
harus melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah? Pada dasarnya
premarital medical check up dapat dilakukan kapanpun, namun waktu yang
tepat adalah enam bulan sebelum hari pernikahan. Sangat baik jika kedua
calon mempelai dapat mengetahui kondisi kesehatan masing-masing, jauh
hari sebelum menikah.
Sekali
lagi, hal ini tidak untuk membatalkan pernikahan, namun untuk
mendapatkan pertolongan medis guna mengatasi masalah kesehatan yang
dialami oleh calon pengantin, sekaligus mengubah pola hidup menjadi
lebih sehat. Semua demi kebaikan dan kebahagiaan hidup berumah tangga.
#cosmekita #Pre-MaritalCheckUp #pranikah #medis #infokesehatan #healthytips #tips #marital
Facebook : Cosmekita
Twitter : @Cosmekita
Instagram : cosmekita
Popular Posts